Malaikat Izrail Berkunjung ke Rumah Rasulullah SAW.

November 12, 2018

           Pada suatu saat, terdengar seorang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.


           Fatimah menyahutnya: "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah sambil menutup pintu. Kemudian, ia kembali menemani ayahnya.

          "Siapakah itu, wahai anakku?"

          "Tak tahu, ayahku, sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

          "Lalu, Rasulullah SAW. menatap putrinya. "ketahuilah anakku, dialah malaikatul maut," Kata Rasulullah SAW.

          Malaikat maut datang, Rasulullah SAW. menanyakan kenapa Jibril tidak ikut. Kemudian, dipanggilah jibril dan Rasulullah SAW. bertanya kepadanya: "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" tanya Rasulullah dengan suara lemah.

          "Pintu - pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu, ya, Rasul," kata Jibril. Tapi, itu ternyata tidak membuat Rasulullah SAW. lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kebar ini?" tanya Jibril lagi.

         "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

         "Jangan khawatir, wahai Rasul! Aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: "Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

         Detik - detik makin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah SAW. ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah SAW. bersimbah peluh, urat - urat lehernya menegang.

         "Jibril, betapa sakitnya sakaratul maut ini," Perlahan Rasulullah SAW. mengadih. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk makin dalam dan Jibril memalingkan muka.

         "Jijikkah kau mellihatku, hingga kaupalingkan wajahmu, Jibril?" tanya Rasulullah SAW. pada malaikat pengantar wahyu itu. 

         "Siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril

         Sebentar kemudian terdengar Rasulullah SAW. mengaduh karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."

         Badan Rasulullah SAW. mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya. "Usikum bi salati, wa ma malakat aimanukum!" "Peliharalah salat dan peliharalah orang - orang lemah di antaramu."

          Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah SAW. yang mulai kebiruan.

          "Ummati, ummati, ummati," "Umatku, umatku, umatku" dan, berakhirlah hidup manusia  mulia yang memberi sinaran itu












You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Kindly check my business

Thrift Crewneck Oversize Hoodie Cardigan